Minggu, 25 November 2012

Gara-gara Video Seks, Pejabat Chongqing Dipecat

Headline
 Chongqing – Seorang pejabat senior di kantor pemerintah daerah Chongqing, China Barat Daya, dipecat dari jabatannya pada Jumat (23/11/2012) gara-gara tampil memeragakan adegan seks di video yang diunggah di Internet.
Lei   sekretaris pengurus Partai Komunis China Cabang Distrik Beibei di Chongqing sudah dipecat sebagai pejabat di pemda Chongqing dan kini sedang diselidiki polisi. Lei, senasib dengan para pejabat China yang dipecat karena tampil beradegan seks di jejaring sosial Sina Weibo, sejenis Twitter dengan pengguna ratusan juta orang.
Penyelidikan terhadap Lei mulai dilakukan Kamis (22/11) setelah ada bukti ia tampil ngeseks di micro-blogger di Sina Weibo. Video seks Lei diunggah Ji Xuguang, seorang wartawan penelisik di Harian Metropolis Selatan, China, yang masuk ke Weibo dengan nama aslinya.
Ji menuduh Lei ngeseks dengan seorang wanita idaman lainnya (WIL) berumur 18 tahun dalam tayangan video berdurasi 12 detik. Atas permintaan Lei, WIL ini malah pernah ditahan polisi selama sebulan gara-gara video ngeseksnya bocor di Internet.
Dalam micro-blognya Ji mengatakan bahwa video dan detail dari skandal ini serta bukti perbuatan korupsinya dibongkar oleh seorang yang bernama Zhu Ruifeng di media.people.com.cn.
Ji mengatakan memiliki semua bukti material dan bukti lainnya mengenai perbuatan Lei dan menyarahkan ke penyelidik Chongqing untuk membantu penyelidikan. Video dan foto-foto Lei diunggah di beberapa situs web Internet yang populer dan berbagai forum, dan dikunjungi ribuan pengguna.
Ji bercerita bahwa Lei terlibat dalam video perselibatan itu, yang dibuat pada 2007, saat menjabat sebagai wakil sekretaris PKC anak cabang Beibei, Chongqing. Lei tentu menolak tuduhan ini, dan berkata video itu sudah dimanipulasi dengan perangkat lunak Photoshop.
“Lei mengatakan melalui telepon bahwa ia ingin berkawan dengan saya. Saat itu saya tanya reaksinya terhadap tayangan video itu, " tulis Ji di salah satu micro-blognya. Ji juga bercerita dirinya menerima ancaman setelah ia menelpon Lei.
Kantor Berita China pada hari Rabu (21/11) juga mengutip Lei yang menyangkal tuduhan itu dan menyebutkan gambar di video itu tidak riil. “Jangan percaya. Itu semua palsu,” ujar Lei.
Wang Xixin, seorang profesor hukum di Universitas Peking, mengatakan “Pejabat pemerintah yang menangani urusan disiplin partai dan pejabat tidak bisa memulai menyelidiki ulah pejabat jika tidak ada bukti kuat. Tapi laporan online sekarang bisa membantu mereka mengumpulkan bukti-bukti.”
Rakyat punya hak untuk tahu ulah pejabat nakal seperti itu. Apalagi skandal seks pejabat biasanya berhubungan dengan perbuatan haram lainnya yakni korupsi. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar